Masyarakat membagi wilayah Kabupaten Raja Ampat jadi dua: utara dan selatan. Di bagian utara, ada satu pulau terbesar di kabupaten ini: Pulau Waigeo. Di pulau inilah ibu kota kabupaten, Kota Waisai, berada.
Selain Waigeo, ada tiga pulau besar di Kabupaten Raja Ampat yakni Batanta, Salawati, dan Misool. Hanya Pulau Misool yang berada di wiayah selatan.
Tak hanya karena media, Raja Ampat dikenal karena kekayaan biota lautnya. Ada lebih dari 1.320 spesies ikan karang dan lebih dari 540 atau tiga perempat dari jumlah koral keras (hard coral) di dunia ada di Raja Ampat. Sederhananya, Raja Ampat adalah tempat menyelam terkaya dan terindah di dunia.
Menjangkau Raja Ampat
Ina, penjaga stan Raja Ampat di Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) 2015 menjabarkan cara menuju ke Kabupaten Raja ampat. Akses paling populer adalah melalui Pelabuhan Usaha Mina atau Pelabuhan Pelayaran Rakyat, keduanya ada di Sorong. Dari sana, setiap hari ada feri yang berangkat ke Waisai.
Ada dua kelas yang disediakan dalam feri: ekonomi dan VIP. Kelas ekonomi dapat diperoleh seharga Rp 130.000 sementara untuk kelas VIP diberi harga Rp 230.000.
Dari Sorong, bisa juga langsung ke Pulau Misool. Ada kapal penumpang umum yang berangkat setiap hari Rabu. Sementara untuk rute Misool-Sorong, kapal berangkat setiap Sabtu.
Kota Sorong terletak di Papua Barat. Bandar udaranya bernama Domine Eduark Osok. Penerbangan dari Sorong ke Waisai tersedia melalui Susi Air. Pesawat berangkat setiap hari Senin dan Jumat pukul 08.30. Semenara untuk rute sebaliknya, berangkat pukul 11.00. Harga tiket berkisar Rp 360.000 untuk sekali jalan dengan lama penerbangan 30 menit.
Transportasi
Untuk mengelilingi Raja Ampat diperlukan feri atau perahu cepat (speed boat). Sewa satu perahu cepat berkisar dari Rp 15-17 juta per hari, sudah termasuk pemandu. Sementara untuk bahan bakar per liter dihargai Rp 15.000.
Untuk destinasi-destinasi yang dekat seperti Gugusan Painemo atau sekadar ke Teluk Kabui, dibutuhkan 200-400 liter. Sementara untuk ke Wayag yang menjadi ikon Raja ampat, bisa menghabiskan sampai 1 drum bahan bakar.
Sementara untuk kendaraan dalam kota, harus menyewa mobil atau naik ojek. Tarif ojek berkisar Rp 20.000 hingga Rp 75.000. Untuk sewa mobil bisa dikenai harga Rp 900.000 per hari sudah termasuk sopir.
Destinasi Wisata
Jika ingin berkunjung ke Raja Ampat, harus memiliki Pin Raja Ampat. Pin ini dapat dibeli di Tourist Information Center di Sorong atau Waisai. Pin ini akan berlaku selama satu tahun dengan harga Rp 250.000 untuk WNI dan Rp 500.000 untuk WNA.
Atraksi wisata serupa Wayag juga dapat dinikmati di Painemo. Jaraknya lebih dekat dari Waisai, sekitar dua jam dengan perahu cepat. Pengunjung perlu mendaki bukit selama 20 menit untuk menikmati pemandangan pulau-pulau kecil di bawah.
Jika suka menyelam, Teluk Kabui bisa jadi tempat memulai, bukan karena ini tempat yang paling indah, tapi karena airnya cenderung lebih tenang untuk pemula. Semua tempat bawah laut di Raja Ampat indah.
Sementara atraksi menarik lain yang dapat diikuti adalah menyaksikan burung Cendrawasih menari. Burung-burung ini hanya menari di pagi hari, dan sangat peka dengan bebauan. Jadi, jika ingin menyaksikannya, hindari menggunakan bebagai minyak dari minyak wangi sampai minyak angin.
“Jangan pakai wewangian nanti dia tidak datang,” jelas Kak Ina.
Destinasi bagian selatan hampir terpusat di Pulau Misool. Kunjungi Bukit Harfat Jaya Dapunlol untuk mendapat pengalaman serupa Wayag dan Painemo. Bedanya, tak ada pemandangan pantai di bagian bawah, dan tak bisa memandang sejauh 360 derajat, karena bagian belakang terhalang pepohonan.
Atau ada tebing Sumalelen dan Sumbayo. Kedua tebing ini menyimpan lukisan berusia 10.000 tahun dengan gambar tangan, ikan, dan simbol-simbol unik berwarna merah.
Tips
Biaya yang mahal memang kendala terbesar wisata ke Raja Ampat. Untuk itu Ina menyarankan wisata berkelomok yang terdiri dari 5-8 orang. Beberapa situs juga menyarankan hingga 10 orang, tapi Ina memiliki alasan mengapa hanya sampai 8 orang.
“Perahu terkecil di Raja Ampat yang harganya paling murah, memiliki kapasitas maksimal 8 orang,” jelasnya.
Selain itu penginapan juga memiliki kapasitas 2-4 orang (genap). Maka, jumlah 8 orang akan cukup untuk menutup akomodasi.
Ina juga menyarankan untuk aktif bertanya pada pemandu dan sopir feri atau perahu cepat. Berbagai tempat seringkali meminta tip lebih. Pergilah bersama pemandu untuk menghindari hal-hal tak nyaman seperti ini.
Selama di kota, gunakan busana yang sopan. Masyarakat belum terbiasa melihat bikini di tengah kota. Jika melanggar sanksinya beragam dimulai dari teguran.
Waktu terbaik
Oktober-April adalah waktu terbaik berkunjung karena ombak tak terlalu besar. Mei sampai pertengahan juni dan dua minggu terakhir di bulan September juga ombaknya masih bisa dihadapi.
dikutip dari : http://travel.kompas.com/read/2015/09/29/154457127/Ini.tentang.Raja.Ampat.yang.Belum.Banyak.Diketahui?page=all
0 komentar:
Posting Komentar