Kamis, 08 September 2016

Petualangan Whale shark di Cendrawasih

Whale Shark atau Hiu Paus di Teluk Cendrawasih Nabire Papua
Hiu Paus / Whale Shark – By Kaufik Anril
Saat kita mendengar PAPUA, terlintas dipikiran kita mengenai pulau yang indah dan eksotis baik alam darat maupun bawah airnya. Bayangan tersebut tidaklah berlebihan karena memang papua merupakan salah satu kawasan jantung koral dunia. Juga bila kita ditanya, dimana tempat menyelam yang paling bagus di Papua, hampir dipastikan orang pasti ingat dengan Kepulauan Raja Ampat. Ya memang demikianlah dari sedemikian luas wilayah Papua, raja ampatlah yang paling terkenal dan sudah mulai dikunjungi wisatawan secara rutin.
Selain Raja ampat, dipunggung pulau yg mirip dengan kepala burung ini juga menyimpan keasrian alam bawah laut yang rupawan. Tempat itu bernama Teluk Cendrawasih yang terletak bersentuhan langsung dengan Samudra Pasifik yang maha luas itu. Komunitas Alumni Belajardiving.com menyempatkan diri untuk berkunjung dan menyelami areal ini pada bulan Juli 2012 lalu.
Perjalanan kami ke Teluk Cendrawasih dimulai dari kota Manokwari. Penerbangan ke kota Manokwari bisa diakses dari Jakarta, Makassar, Sorong, dan Surabaya. Sepengetahuan kami ada 3 meskapai yang melayani penerbangan dari dan ke Manokwari, yaitu Batavia, Express Air, dan Sriwijaya. Kami memilih express air sebagai penerbangan kami, karena kami nilai penerbangan perjalanan kami selama ini dengan express air cukup baik dengan delay yang minimum. Hanya saja dalam hal telpon, perusahaan ini termasuk yg sulit dihubungi via telpon, mungkin sedang rusak atau bagaimana, penulis kurang paham.
Dimulai pukul 00.45 penerbangan kami ke Manokwari dimulai dari Jakarta, Makasar, Sorong dan tiba di Manokwari pada pukul 10 pagi waktu setempat, dengan berbekal mata suntuk karena tidur pas pasan di pesawat, mitra kami Grand Komodo menjemput kami di Airport Rendani. Jangan tanya tentang kondisi airport di ibu kota propinsi Manokwari Barat, saat kami datang, kondisinya dalam keadaan darurat, karena mereka sedang membangun airport yang lebih besar disebelahnya. Ya, sangat kami dukung pembangunan di Papua demi pemerataan pembangunan di negeri ini.
Perjalanan dari airport ke pantai tempat dimana Kapal Temukira berada relatif singkat, tak sampai setengah jam kami sudah berada dipantai dan langsung cek in ke Kapal Temukira. Acara hari itu pun langsung dilanjutkan dengan menyelam di kapal Shinwa Maru yang merupakan kapal Jepang yang tenggelam dikedalaman 16-35 meter. Dengan kondisi vizibility yang kurang begitu jernih, kami menuruni tali dan tampaklah reruntuhan kapal shinwa maru.

Shinwa Maru Shipwreck Manokwari
Shinwamaru Shipwreck di Manokwari
Kondisi kapal sudah cukup tertutupi koral yang padat mengingat kapal ini sudah tenggelam di perairan ini sejak jaman perang dunia kedua. Ditandai dengan lubang besar bekas bom yang menganga besar dibagian geladak kapal ini. Sampai detik ini barang-barang yg dibawa oleh kapal ini seperti aki mobil, botol-botol, dan alat pelacak ranjau, masih utuh tersimpan didasar laut yang berdekatan dengan Pulau Mansinam ini.

Bottles at Shinwa Maru Shipwreck Manokwari
Botol-botol dan peralatan makan masih berserakan di perut kapal ini
Setelah penyelaman di Shinwa maru, kapal pun angkat sauh bertolak singgah menuju ke Kep. Auri sebelum tujuan kami yaitu Kwatisore – Nabire untuk tujuan utama kami yaitu petualangan bersama whaleshark / hiu paus.
Penyelaman kami di area kepulauan Auri cukup baik, dominasi hard coral & softcoral yang masih cukup lebat dari kedalaman 5 sampai 30 meter. Vizibility pun cukup jernih mencapai 20 meter dengan kondisi air yang tenang membuat areal ini nyaman untuk diselami oleh semua level penyelam. Sesekali nampak schooling barracuda dan batfish disela-sela penyelaman kami di Pulau Matas.

Schooling Barracuda at AURI Islands
Schooling Barracudas at Auri Islands

Friendly Cuttle Fish at Matas Island
Friendly Cuttlefish at Matas Island
Tak jauh dari Kep Auri juga terdapat Pulau Wairundi dimana hardcoralnya fantastis, terbentang sangat luas dengan vizibility mencapai 25 meter. Kima / Tridacna dari berbagai ukuran dapat dengan mudah ditemukan di hampir seluruh kawasan menyelam di teluk cendrawasih.
Saat memasuki kawasan Wororomi / Kwatisore, pulau-pulau berpasir putih seperti di Kep Auri sudah tidak nampak lagi. Yang ada hanya beberapa Bagan milik nelayan tersebar di hamparan laut biru. Bagan itu adalah kapal penangkap ikan yang terdiri dari kapal motor dipasangi tiang pancang berupa bambu mengelilingi kapal tersebut. Uniknya dibawah bagan-bagan mereka kerap dikunjungi oleh Whaleshark / hiu paus yang menghuni di daerah perairan tersebut. Sebagian besar penduduk disana menganggap bahwa ikan hiu paus / whale shark ini adalah dewa. Ini juga yang mendorong mereka untuk berinisiatif memberi mereka makan ikan puri (ikan ikan kecil) kepada hiu paus sehingga whaleshark menjadi menetap di areal tersebut dan mengundang perhatian penyelam dari seluruh dunia.

Whaleshark / Hiu Paus di Kwatisore Nabire Papua
Whale Shark / Hiu Paus di Kwatisore / Wororomi – Papua


Narsis bersama Whale Shark / Hiu Paus yang jinak
Narsis bersama Whale Shark / Hiu Paus
Penyelaman untuk bertemu whale shark ini dengan cara menyelam di bawah bagan nelayan, pada kisaran 10 meter saja kita sudah bisa melihat ikan terbesar yang ada di dunia ini. Tapi hati-hati untuk menjaga buoyancy, karena sebatas mata memandang, tidak ada dasar yang terlihat saat menyelam disini. Berdasarkan pantauan sonar, kedalaman di areal ini menunjukan angka kisaran 80 meter. Jadi hati-hati kalau ada barang jatuh, maka kita harus merelakannya.
Di area bagan ini whaleshark umumnya datang dari tengah lautan dan seperti sudah terbiasa, mereka langsung menghampiri bagan, dan nelayan disana sudah terbiasa untuk memberikan mereka makanan. Meskipun dikelilingi oleh para penyelam yang begitu terpana melihat salah satu binatang maha besar, whale shark atau hiu paus ini tidak terlihat risih apalagi takut dengan kehadiran para penyelam.
Berbagai pose whaleshark berhasil direkam oleh para pecinta fotografi bawah air yang sangat antusias menyelam di bagan ini. Hal ini dimudahkan karena hiu paus tersebut sangatlah jinak dan memiliki pola pergerakan yang berulang dan mudah diterka.

dikutip dari : http://www.belajardiving.com/petualangan-bersama-whale-shark-hiu-paus-di-cendrawasih.php

0 komentar:

Posting Komentar

 

Wonderful Indonesia Template by Ipietoon Cute Blog Design